Nama Saya, Soleh Solihun!
What is in a name?
Kenapa mereka harus memberi nama itu? Begitu pikir saya di usia muda. Karena buat saya, nama itu tidak terdengar ‘cool’. Haha. Nama itu sepertinya tidak akan membawa saya jadi seorang rock star. Coba bayangkan, di panggung, seorang rock n’ roller bernama Soleh! Dan crowd berteriak. Soleh! Soleh! Soleh! Beda kan hasilnya, kalo yang diteriakkan adalah nama, Jim! Joey! Kaka! Mick! atau Keith!
Belum lagi, kalo jadi seorang penyiar, atau penulis. Masa’ penyiar bernama Soleh Solihun. “Masih bersama Soleh Solihun di sini.” Aneh kan kedengarannya. Terus, di bawah judul ditulis, by Soleh Solihun. Sangat tidak komersil sekali, begitu saya pikir. Makanya, waktu pertama kali diterima kerja di majalah, Sang GM sempat bertanya, mau memakai nama apa, buat tulisan? Dan saya tidak tau harus menjawab apa. Karena saya belum pernah punya nama panggung, atau nama komersil.
Akhirnya, saya memakai nama pemberian orang tua itu sampai sekarang. Belum pernah juga punya nama julukan. Masih bangga dengan nama itu. Sampai detik ini.
Dan kamu tau? Ternyata, nama itu bisa juga diteriakkan di konser. Di depan panggung. Saya pernah mengalaminya. Walaupun masih sekelas panggung musik di kampus. Dan ketika saya siaran pun, Soleh Solihun adalah nama yang saya pakai di gelombang udara. Tanpa ada perubahan apapun. Begitu juga di majalah. Saran Sang GM tidak pernah saya realisasikan. Nama itu masih saya pakai untuk majalah.
Dan lucunya, malah ada yang mengira, itu nama komersil saya. Di udara. Di majalah. Ada yang mengira itu bukan nama asli saya. Mereka tidak percaya kalau itu nama asli saya. Well what do you know, ternyata bisa juga nama seperti Soleh Solihun dianggap komersil. Haha.
Bagaimana menurutmu?
0 Comments