Monthly Archives: March 2006
Jurnalis Belel
Satu Lekong Dua Bencong
Satu Lekong Dua Bencong
Ini cerita Jumat [17/3] malam lalu.
Tai Udel
Seberapa sering kamu membersihkan pusar?
Saya jaraaang sekali.
Barusan, saya bersihkan. Banyak sekali kotorannya ternyata. Hehehe. Dan sialnya. Setiap habis ngorek-ngorek pusar, selalu sakit perut. Itu sebabnya, saya tidak suka membersihkan pusar.
Apa penjelasan ilmiahnya ya? Kenapa harus sakit perut?
Huh. Baru dikorek pake korek kuping saja, sudah bikin sakit perut. Makanya, saya salut pada mereka yang ditindik pusarnya. Apa perutnya tidak sakit terus ya?
Salam,
Tai Udel
Dekadensi Moral
Pernah dikenal dengan ‘salome’ dan ‘antriani’, fantasi primitif itu menjangkiti prilaku sekelompok pria eksekutif terhormat. Bahkan melibatkan atasan bawahan, pasangan suami istri, dan industri pelesiran. Sekedar variasi, penyakit jiwa atau dekadensi moral?
http://www.popular-maj.com/content/Preview/Liputankhusus/0299/
Jauhnya masyarakat Barat dari agama mereka telah menyebabkan dekadensi moral yang mengerikan. Homoseksual, nudisme, pengguguran janin, hubungan bebas di luar perkawinan, dan eksploitasi perempuan, merupakan perilaku yang dianggap biasa di Barat, dan bahkan dalam proses legalisasi oleh parlemen di sebagian negara.
http://www.irib.com/worldservice/MelayuRadio/perspektif/2005/april2005/paus.htm
Karena secara fungsional, layanan telepon sex paling tidak dapat menjadi salah satu media bagi “berkembang biaknya” kemesuman –yang pada gilirannya berdampak pada merebaknya dekadensi moral bangsa– dan oleh karena itu bertentangan dengan ketentuan hukum dan nilai-nilai moral yang berlaku dalam masyarakat.
http://www.idp.com/adsjakarta/returnedstudents/article82.asp
Pada masa dua tahun terakhir ini dekadensi moral tidak lagi sekedar tawuran, tapi telah lebih parah lagi. Mahasiswa dan pelajar (sampai tingkat SD) telah dicekoki oleh narkoba.
http://media.isnet.org/islam/Etc/Orientasi.html
Daya saing pendidikan di Yogyakarta cenderung menurun karena terjadi dekadensi moral. Dekadensi moral itu misalnya berupa meningkatnya pengguna narkoba dan makin merebaknya generasi muda yang menganut aliran hidup bebas.
http://www.suaramerdeka.com/harian/0501/10/x_ked.html
Jika rendahnya tingkat apresiasi sastra di Indonesia memang dapat dikaitkan dengan maraknya kasus korupsi dan dekadensi moral lainnya (seperti penebangan liar yang menghancurkan ekosistem lingkungan), kita harus berani menuduh dengan tegas bahwa kurikulum pendidikan yang menjadi biangnya.
http://www.sinarharapan.co.id/hiburan/budaya/2005/1210/bud2.html
Pernikahan adalah upaya menghindari dekadensi moral.
http://www.uika-bogor.ac.id/zkr04.htm
PADA dasarnya, ada dua lapis dekadensi moral yang terjadi dalam konteks kasus the Black July itu, yang mampu memaparkan gradasi keparahan dekadensi moral dinamika kehidupan politik dan berbangsa di Tanah Air ini.
http://kompas.com/kompas-cetak/0401/24/opini/795779.htm
Kalau kita lihat koran atau televisi, seolah-olah telah terjadi sebuah dekadensi moral yang luar biasa. Bayangkan, di koran ada iklan gigolo!
swaramuslim.net/HIKAYAT/
Ada yang mengatakan mereka bermental bejat, komersiil, dekadensi moral, tak beriman, dan sebagainya. Semua ikut bicara: pendidik, agamawan, pakar, wartawan…
neumann.f2o.org/sarlito/mhsw.html
Dekadensi Moral
Beberapa hari terakhir ini, ada yang terus berputar di kepala saya.
“Dekadensi moral”. Banyak orang menggunakan itu dalam kalimatnya. Di koran. Di televisi. Kamu juga pasti pernah mendengar orang menggunakannya dalam kalimat. Entah kenapa, setiap mendengar atau membaca kata itu, saya selalu ingin tertawa.
Mungkin karena kata “dekadensi moral” terdengar begitu mutakhir buat saya. Siapapun yang menulis atau mengucapkannya, buat saya seperti orang yang paling tahu soal moral. Merasa diri lebih suci. Dan yang jelas, pandai menyusun kalimat. Hehe. Saya sendiri belum pernah menggunakan “dekadensi moral” dalam tulisan. Baru kali ini.
Penasaran. Saya ketik di google “dekadensi moral”. Hasilnya 743 [0.03 detik]. Berikut saya masukan beberapa kutipan dari
Pernah dikenal dengan ‘salome’ dan ‘antriani’, fantasi primitif itu menjangkiti prilaku sekelompok pria eksekutif terhormat. Bahkan melibatkan atasan bawahan, pasangan suami istri, dan industri pelesiran. Sekedar variasi, penyakit jiwa atau dekadensi moral?
http://www.popular-maj.com/content/Preview/Liputankhusus/0299/
Jauhnya masyarakat Barat dari agama mereka telah menyebabkan dekadensi moral yang mengerikan. Homoseksual, nudisme, pengguguran janin, hubungan bebas di luar perkawinan, dan eksploitasi perempuan, merupakan perilaku yang dianggap biasa di Barat, dan bahkan dalam proses legalisasi oleh parlemen di sebagian negara.
http://www.irib.com/worldservice/MelayuRadio/perspektif/2005/april2005/paus.htm
Karena secara fungsional, layanan telepon sex paling tidak dapat menjadi salah satu media bagi “berkembang biaknya” kemesuman –yang pada gilirannya berdampak pada merebaknya dekadensi moral bangsa– dan oleh karena itu bertentangan dengan ketentuan hukum dan nilai-nilai moral yang berlaku dalam masyarakat.
http://www.idp.com/adsjakarta/returnedstudents/article82.asp
Pada masa dua tahun terakhir ini dekadensi moral tidak lagi sekedar tawuran, tapi telah lebih parah lagi. Mahasiswa dan pelajar (sampai tingkat SD) telah dicekoki oleh narkoba.
http://media.isnet.org/islam/Etc/Orientasi.html
Daya saing pendidikan di
http://www.suaramerdeka.com/harian/0501/10/x_ked.html
Jika rendahnya tingkat apresiasi sastra di
http://www.sinarharapan.co.id/hiburan/budaya/2005/1210/bud2.html
Pernikahan adalah upaya menghindari dekadensi moral.
http://www.uika-bogor.ac.id/zkr04.htm
PADA dasarnya, ada dua lapis dekadensi moral yang terjadi dalam konteks kasus the Black July itu, yang mampu memaparkan gradasi keparahan dekadensi moral dinamika kehidupan politik dan berbangsa di Tanah Air ini.
http://kompas.com/kompas-cetak/0401/24/opini/795779.htm
Kalau kita lihat koran atau televisi, seolah-olah telah terjadi sebuah dekadensi moral yang luar biasa. Bayangkan, di koran ada iklan gigolo!
swaramuslim.net/HIKAYAT/
Ada yang mengatakan mereka bermental bejat, komersiil, dekadensi moral, tak beriman, dan sebagainya. Semua ikut bicara: pendidik, agamawan, pakar, wartawan…
neumann.f2o.org/sarlito/mhsw.html
Dengan begini, kalau kamu ketik “dekadensi moral” di google. Tulisan saya yang ini, pasti akan ikut masuk dalam hasil pencarian. Hehe.
Salam,
Pintu Ke Mana Saja
Coba ada kamu.
Pasti hidup jadi lebih mudah.
Bisa pergi ke banyak tempat.
Tidak usah terjebak macet.
Tidak usah khawatir turun hujan.
Tidak usah khawatir terlambat.
Tidak perlu kos.
Tidak perlu BBM.
Tidak perlu keluar uang lebih banyak.
Dan yang terpenting.
Saya bisa bertemu pacar.
Kapan saja.
Saya ingin sekali menggunakannya sekarang.
Pintu Ke Mana Saja
Coba ada kamu.
Pasti hidup jadi lebih mudah.
Bisa pergi ke banyak tempat.
Tidak usah terjebak macet.
Tidak usah khawatir turun hujan.
Tidak usah khawatir terlambat.
Tidak perlu kos.
Tidak perlu BBM.
Tidak perlu keluar uang lebih banyak.
Dan yang terpenting.
Saya bisa bertemu pacar.
Kapan saja.
Saya ingin sekali menggunakannya sekarang.