Blogger Iri Dengki
Saya baru mau masuk satu tahun setengah. Dan rasanya, masih begitu-begitu saja. Maksudnya, perkembangan pembacanya. Yang membaca, biasanya teman-teman, atau temannya teman. Kalaupun ada yang tidak mengenal saya, hanya satu dua yang kebetulan nyasar. Hehe.
Oya, mungkin kamu ingin tau alasan saya menulis ini. Saya baru membuka blog-nya Enda Nasution [enda.goblogmedia.com]. Tidak. Saya tidak termasuk pembaca setia blog dia. Bukan apa-apa. Baca blog dia, melelahkan. Isinya mungkin bagus, banyak informasi. Tapi, entah kenapa, saya tidak tertarik mengikuti tulisan dia di sana. Entah faktor gaya bahasanya. Entah faktor tata letaknya. Entahlah.
Tapi, saya salut. Di dunia maya, di mata para blogger, Enda punya reputasi yang sangat baik. Kadang-kadang, ada perasaan iri juga. Ingin tulisan saya dibaca ribuan orang. Dinanti kedatangannya setiap hari. Terlepas dari ketidaktertarikan saya terhadap blog dia, harus diakui kalau kredibilitas dia telah terbangun. Orang sudah mengenal nama Enda Nasution.
Oya, bicara soal Enda. Saya punya kenangan yang tidak bisa terlupakan. Jauh sebelum saya kenal blog, saya pernah bertemu dia. Di Jalan Purnawarman, Bandung. Medio ’97 atau ’98. Di rumah teman kampus saya.
Sobat saya naksir si pemilik rumah. Sebagai sobat yang baik, saya menurut ketika diminta menemani dia mengunjungi si pemudi. Saya ingat, waktu itu hujan. Sobat saya lebih banyak diam. Maklum, grogi. Ada di dekat kecengan. Hehe.
Di tengah-tengah obrolan, si pemudi menunjukkan foto pacarnya. Mahasiswa Itenas yang menurut saya, tampang di pas foto-nya mirip Dhani Ahmad. Sobat saya tentu saja makin terdiam. Bayangkan. Datang ke rumah kecengan. Malah ditunjukkan foto pacar si kecengan. Saya mengerti perasaan dia.
Eh, tanpa diduga. Si laki-laki di foto, tiba-tiba datang. Dan ketika kami berkenalan, dia mengenalkan dirinya sebagai Enda. Itu kali pertama dan terakhir saya bertemu dia. Kira-kira tujuh tahun kemudian, saya mendengar lagi kabar soal Enda. Rupanya dia sudah sukses di dunia maya. Salah seorang blogger menyebut dia “Brahmana of the Blog”.
Dan setiap mendengar nama Enda, saya selalu teringat kenangan di Jalan Purnawarman itu. Laki-laki yang sama yang pernah membuat sobat saya bete, ternyata sudah jadi “seseorang”. Hebat!
Sedangkan saya?
0 Comments