Slank Reuni!
Hampir tidak dapat dipercaya, tapi
itu terjadi. Bimbim, Kaka, Bongky, Indra Q dan Pay di satu panggung!
Sejak
awal, acara Tribute to Imanez yang digelar di Hard Rock Café,
istimewa. Orang-orang yang pernah jadi bagian komunitas Potlot berkumpul.
Potlot adalah markas Slank. Banyak musisi pernah “sekolah” di
itu meninggal setahun lalu.
Imanez
menyatukan para alumni Potlot. Termasuk
berbakat yang sepuluh tahun lalu pecah. Formasi Slank paling dahsyat
itu
akhirnya bermain bersama kembali di depan publik. Membawakan lagu
Bangsat dan Mawar Merah. Sambil tersenyum lebar! Beberapa kali, Kaka
menghampiri Indra,
memeluk Pay dan tertawa bersama Bongky. Mengharukan. Membahagiakan.
Membuat
bulu kuduk merinding.
tidak bermaksud melebih-lebihkan. Saya belum pernah melihat mereka
bermain sebahagia itu. Oke, mereka tersenyum ketika manggung. Tapi,
bukan senyum seperti malam itu.
Rasanya,
semua yang hadir di Hard Rock merasakan betapa formasi itu punya kharisma yang
kuat. Penonton berteriak kegirangan. Bertepuk tangan dengan meriah. Beberapa
orang berjingkrakan. Girang. Bernyanyi bersama mereka. Hanya dua lagu memang.
Tapi, momen itu benar-benar berharga.
Kalau kamu di sana, kamu bisa rasakan betapa lima orang itu [pernah] bersahabat. Chemistry-nya benar-benar terasa!
Gila!
Dada saya berdebar kencang! Ini mimpi jadi kenyataan! Dan saya yakin,
bukan cuma saya yang bermimpi seperti itu. Slank dan Bip memang sering
ada di satu event. Tapi, belum pernah sekalipun formasi itu ada di satu
panggung. Bahkan untuk kolaborasi antara Slank dan Bip pun belum pernah.
Kalau
kamu ada di sana, kamu juga pasti bisa merasakan betapa seisi Hard Rock
berbahagia! Mungkin semua yang hadir di sana, sama-sama mengharapkan
itu terjadi. Hingga ini ditulis pun, dada saya masih berdebar kencang
setiap mengingat kejadian kemarin.
Benar-benar kejutan yang menyenangkan. Saya terkejut. Panitia terkejut.
Lima musisi itu pun terkejut. Bukan apa-apa, ini di luar rencana.
Semuanya terjadi dalam waktu singkat. Mereka “dijebak”, meminjam
istilah seorang panitia. Ah, benar-benar malam yang indah. Hehe.
Selain penampilan yang dahsyat itu, acara malam itu memang mengagumkan.
Puluhan musisi, yang pernah nongkrong bareng. Lantas mengambil jalan
masing-masing. Kemudian berkumpul kembali!
Roots,
Rock, Reggae. Mereka tahu itu. Mereka memainkan musik dengan soul.
Apakah itu bermain blues, rock n’ roll, atau reggae. Kamu bisa rasakan
itu keluar dari dalam hati!
Sekarang, Potlot memang lebih terkenal sebagai markas Slank dan tempat
berkumpulnya Slankers. Tapi, komunitas itu, suka tidak suka, telah
mengukir sejarah. Dan malam itu, saya seakan diingatkan kembali.
Pertanyaan saya; giliran komunitas mana yang sepuluh tahun lagi akan punya kekuatan seperti itu ya?
0 Comments