Sedikit Soal Global TV
Kemarin malam baru dari syuting Made In
Itu loh, salahsatu acara Global TV.
The Changcuters jadi target, Seurieus bintang tamunya.
Ternyata, pas kami datang, anak-anak The Changcuters masih loading alat ke panggung. Padahal, katanya mereka disuruh datang jam dua siang. Dan Seurieus disuruh datang jam
“Sekitar jam sepuluh lah,” kata salah seorang kru Global TV ketika saya tanya kapan syuting akan dimulai.
Tapi, lewat jam sepuluh, syuting belum juga dimulai. Saya tidak tahu mana saja tim produksi Global TV. Dan melihat itu, saya jadi membandingkannya dengan tim produksi Empat Mata. Bukan apa-apa, tiga kali saya datang ke syuting Empat Mata, mereka tidak pernah lewat dari jadwal. Memang tidak adil juga membandingkan syuting talk show dengan syuting di mana ada band yang tampil live. Dan memang tidak adil juga menilai kinerja dari satu kali syuting saja.
Tapi, pemandangan malam tadi, membuat saya berpikir betapa kru Global TV tidak menunjukkan citra baik dan profesionalisme atau apapun itu. Dan betapa seragam berpengaruh besar terhadap citra baik sebuah televisi.
Kalau Trans TV dan Trans7 perbandingannya, jelas terasa. Saya sebagai orang luar, bisa melihat dengan jelas siapa saja kru dari TV. Kemarin malam, tidak jelas perbedaan antara karyawan TV dengan mamang-mamang atau teteh-teteh yang kebetulan di
Belum lagi, saya mendapat kesan kalau pekerjaan mereka sangat lambat. Padahal, acara itu bukan acara baru. Harusnya mereka sudah tahu dong, bagaimana proses syuting berjalan. Saya tidak melihat kesigapan mereka. Mungkin saya salah, tapi saya melihat mereka bekerja dengan lamban. Dan ini buat saya mengurangi citra positif Global TV.
Lewat tengah malam, syuting baru dimulai. Oke, saya sering mendengar cerita kalau syuting sinetron juga sering molor [dan kamu tau bagaimana kualitas sinetron kita]. Saya kurang paham soal teknisnya, tapi menurut saya, acara yang molor sangat jauh dari jadwal adalah sesuatu yang kurang baik. Dan ini membuat saya berpikir, pantas saja acara itu tidak berkembang dari segi kreatif.
Kurang jelas apa mau mereka. Membuat acara yang mengkritisi band atau membuat tayangan humor dengan basis musik? Belum lagi, hal mendasar yang sering mengganggu saya. Show director, floor director atau apapun itu istilahnya, beberapa kali menyebut nama Seurieus dengan “Seurieus Band”. Ah, saya paling sebal kalau orang menambahkan kata Band di belakang nama band. Jelas-jelas, si band itu tidak memakai kata band di belakangnya. Kalau Ada Band boleh lah dipanggil begitu.
Host-nya sih menggiurkan, Happy Salma. :p Sayang, Happy kurang maksimal di acara itu. Belum lagi, host laki-laki yang terlalu metro seksual. Harusnya, acara begitu dipandu orang seperti Ryan Pellor.
Sialan. Saya jadi bersikap seolah-olah paling tau soal produksi sebuah tayangan di televisi. Ya mungkin kebetulan kalau ada yang baca, dan kenal dengan petinggi Global TV, tolong bilang sama mereka untuk memerbaiki lagi lah kinerja kru mereka.
Pantas saja Global TV tidak punya produksi lokal unggulan.
0 Comments