Momen Gombal dalam Lagu Iwan Fals
“…kalau di antara kita jatuh sakit, lebih baik tak usah ke dokter. Sebab ongkos dokter di sini, terkait di awan tinggi…”
Bin tertawa. Dan berkata kalau semakin hari, lirik Iwan semakin kena buat kehidupannya. Lantas, saya mengutip lagi lirik “Ikrar.” [Belum Ada Judul, 1992] Saya bilang pada Bin, kalau lirik itu cocok sekali untuk pria beristri yang akan meninggalkan rumah, atau pergi dinas, atau keluar
“..kutitipkan semua yang kutinggalkan. Kau jagalah, semua yang mesti kau jaga. Permataku, aku percaya padamu…”
Pas di bagian itu, Iwan menyanyikannya dengan nada tinggi. Mantap. Saya selalu suka ketika Iwan harus mengambil nada-nada tinggi ketika bernyanyi. Dan lirik itu, ketika jomblo, membuat saya ingin punya istri, atau minimal pacar lah. Ingin punya orang yang disayangi. Supaya bisa saya beri kata-kata bijak. Hehe.
Dan bicara soal gombal-gombalan, ada beberapa lagu Iwan Fals, yang liriknya sangat gombal, tapi tidak cengeng, masih maskulin, tak berkata dia lelaki bukan untuk dipilih serta tak perlu meminta ijin untuk menyanyangi perempuan. :p
Ini beberapa di antaranya, yang bisa saya ingat sekarang. Oya, sebelumnya, harus saya peringatkan, tulisan ini mirip dengan tulisan soal lagu-lagu The Ramones beberapa waktu lalu.
Maaf Cintaku [Sugali, 1984].
Ini lirik Iwan yang gombal sekaligus sedikit aneh dalam mengungkapkan rasa kagumnya pada perempuan. Entah maksudnya biar terlihat berbeda, atau memang waktu itu, Iwan benar-benar merasa seperti itu. Saya yang masih SMP ketika pertama kali mendengar lagu ini, [telat memang kalau dibandingkan dengan tahun rilisnya], agak kaget ketika mendengar liriknya.
Ingin kuludahi mukamu yang cantik
Agar kau mengerti bahwa kau memang cantik
Ingin kucongkel keluar indah matamu
Agar engkau tahu memang indah matamu
Kurang ajar, bukan? Dan sedikit kasar. Tapi, dia menutupnya dengan kalimat yang manis. Iwan ini bisa kasar sekaligus lembut pada perempuan.
Jalan masih teramat jauh
Mustahil berlabuh
Bila dayung tak terkayuh
Maaf cintaku
Aku menggurui kamu
Yang Tersendiri [Sore Tugu Pancoran, 1985]
Iwan menulis lagu ini bersama seseorang bernama Tommy Marie—saya tak tau siapa dia. Tapi, di sini, dari mulai bait pertama hingga terakhir, Iwan mengeluarkan kata-kata indah. Tidak kasar. Tapi tetap lugas.
Terhempas ku terjaga
Dari lingkar mimpi
Pada titik sepi
Suaramu terngiang
Menembus khayalku
Yang juga tentangmu
Nah, ketika masuk nada tinggi, Iwan seakan ingin lebih menegaskan perasaannya. Jaman SMP dan SMA dulu, lagu ini sering saya jadikan pengantar ketika melamunkan kecengan. Haha.
Dan ku akui tanpa kemunafikan
Ku cinta kau
Bahwasannya keakuanku bersumpah
Ku cinta kau
Yakinlah [Lancar, 1987]
Lagu ini lebih cocok untuk soundtrack kisah cinta dua vokalis, karena Iwan berduet dengan penyanyi bernama Elly Sunarya—yang entah siapa itu. Si perempuan meminta si lelaki menyanyikan lagu, tapi si lelaki takut menyakiti telinga si perempuan. Agak bodoh sebenarnya. Ya udah lah, kalau mau nyanyi, nyanyi saja. Jangan belaga takut menyakiti telinga, tapi tetap saja dilakukan.
Bukan ku tak mau mengalunkan laguku
Kutakut menyakiti telingamu
Bukan aku enggan memainkan gitarku
Sebab cinta bukan hanya nada
Tapi, di bagian duetnya ini yang gombal dan sedikit berlebihan.
Kalau kita saling percaya
Tak perlu nada tak perlu irama
Berjalanlah hanya dengan diam
Melangkahlah hanya dengan diam
Aku Sayang Kamu [Aku Sayang Kamu, 1986]
Nah, para penulis lagu cinta buat Iwan Fals harusnya bisa melihat karakter seorang Iwan Fals kalau jatuh cinta. Betapapun Iwan memuja perempuan, sepertinya dia tak pernah memosisikan dirinya di bawah perempuan. Ini sebabnya saya bilang masih maskulin. Haha.
Gampang naik darah omong tak mau kalah
Kalau datang senang nona cukup ramah
Bila engkau bicara persetan logika
Sedikit keras kepala, ah dasar betina.
See? Dia tak seperti sekarang, yang merengek-rengek meminta ijin untuk menyayangi seorang perempuan, atau sedih karena merasa dijadikan pilihan!
Tapi, bagian yang to the point-nya yang gombal di lagu ini—tapi saya sukai. Tegas. Lugas. Langsung ke inti perasaan.
Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Ku perlu kamu
Sungguh perlu kamu
Dan ini, the ultimate gombalnya;
Engkau aku sayang sampai dalam tulang
Banyak orang bilang aku mabuk kepayang
14-04-84 [Ethiophia, 1986]
Ini sebenarnya lagu tentang pria berkeluarga. Tapi, tetap saja, bait awalnya masih cocok untuk siapapun yang sedang jatuh cinta.
Tahukah kau
Kurindu dirimu
Tahukah kau
Rasakah kasih
Cintaku putih
Rasakah kasih
Coba bayangkan. Kalau kamu jatuh cinta, dan merindukan siapapun itu kecengan kamu. Maka, dengarkan lagu ini. Pasti akan lebih lengkap rasanya. Dan lagi-lagi, ini dia bagian di mana nadanya agak meninggi.
Saat gelisah begitu buas hancurkan jiwa
Saat tak kuat lagi memendam marah
Lantas, dia lanjutkan dengan bernyanyi lembut,
Sungguh, aku cinta kau
Mata Indah Bola Pingpong [Wakil Rakyat, 1987]
Ini cocok untuk dijadikan pegangan buat para lelaki yang suka menggoda wanita di pinggir jalan. Mungkin lagu-lagu begini yang menjadikan lagu-lagu Iwan cocok untuk dinyanyikan di gang-gang, atau di pinggir jalan. Mamang-mamang iseng mungkin akan merasa punya teman ketika mereka menggoda perempuan yang lewat.
Bagian ini maksud saya,
Jangan marah kalau kugoda
Sebab pantas kau digoda
Salah sendiri kau manis
Punya wajah teramat manis
Wajar saja kalau kuganggu
Sampai kapan pun kurindu
Lepaskan tawamu nona
Agar tak murung dunia
Tapi, ini kalimat rayuan paling gombal di lagu ini.
Engkau baik, engkau cantik
Kau wanita, aku cinta
Aku puja, kau betina
Bukan gombal, aku yang gila
Buku Ini Aku Pinjam [1910, 1988]
Paling cocok buat mahasiswa atau anak sekolah. Dan ini salah satu bukti betapa laki-laki menggunakan trik meminjam buku untuk pedekate sudah sejak lama. Dan sepertinya sudut pandang pendidikan ketika ingin masuk ke pribadi seseorang langkah yang cukup aman. Pertama, meminjam buku, adalah wajar dilakukan, apalgi oleh laki-laki yang kadang malas mencatat atau membeli buku. Kedua, buku pelajaran atau catatan bukanlah barang yang terlalu pribadi, sehingga aman-aman saja dipinjam orang lain.
Memang usia kita muda
Namun cinta soal hati
Biar mereka bicara
Telinga kita terkunci
Yang kedua, bagian gombal sekaligus bagian kurang ajarnya [masa’ udah minjem buku, eh dia mau nulis-nulis di buku orang itu]
Buku ini aku pinjam
Hanya untukmu seorang
Tentang mimpi mimpi malam
Jangan Tutup Dirimu [Antara Aku, Kau dan Bekas Pacarmu, 1988]
Ini mungkin buat lelaki yang berusaha untuk mendapatkan perempuan, tapi belum berhasil juga. Sebenarnya, di album ini, isinya cinta-cinta melulu. Beberapa lagu, malah daur ulang dari lagu lama, yang aransemennya dibuat lebih manis dan modern mungkin ya.
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan lemparkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu
Nyanyianmu [masih di album yang sama]
Ini lagi-lagi, tentang kisah cinta antara dua orang vokalis. Di bagian awal saja, sudah gombal.
Tulikanlah kedua telingaku
Butakanlah kedua bola mataku
Agar tak kulihat dan kudengar
Kedengkian yang mungkin benar
Dan ini penutupnya.
Memang aku jatuh
Dalam cengkeramanmu
Sunggu aku minta
Teruskanlah kau bernyanyi
Teruskanlah kau bernyanyi
Dan jangan lagumu terhenti
Sebelum Kau Bosan [masih dari album yang sama]
Ini rayuan gombal untuk pacar yang sepertinya sedang atau mulai masuk masa jenuh dalam hubungan.
Sebelum kau bosan sebelum aku menjemukan
Tolonglah ucapkan dan tolong engkau ceritakan
Semua yang indah semua yang cantik
Berjanjilah
Dan lagi-lagi, masuk ke bagian kisah cinta dua vokalis.
Ciptakanlah lagu yang kau anggap merdu dik
Nyanyikan untukku sungguh aku perlu itu
Bila kau tak suka bilang saja suka
Berjanjilah
Ya Atau Tidak [Belum Ada Judul, 1992]
Lagu wajib buat penggemar Iwan Fals yang sedang jatuh cinta. Haha. Dulu, saya sempat berpikir untuk menyatakan pada perempuan yang saya sukai dengan lagu ini. Tapi, suara saya terlalu datar. Bermain gitar pun tak bisa. Sayang sekali, padahal lirik gombalnya pas sekali untuk kalimat pernyataan, jika kamu tak tahu harus berkata apa untuk orang yang kamu sukai dan ingin dijadikan pacar.
Dan setelah semua lirik sebelumnya, merayu dan bergombal ria, lagu ini pas untuk dijadikan penutup. Karena inilah inti dari semua gombalan dan rayuan itu. Untuk mendapatkan si kecengan tentu saja.
Ah, saya lebih baik tulis semua liriknya.
Sepertinya, ini bagian ketika Iwan menggoda si perempuan, sebelum bertanya apakah dia mau menjadi pacar.
Bicaralah nona
Jangan membisu
Walau sepatah kata
Tentu kudengar
Tambah senyum sedikit
Apa sih susahnya?
Malah semakin manis
Semanis tebu
Nah, ini dia inti dari pembicaraan dia dengan perempuan itu.
Engkau tahu isi hatiku
Semuanya sudah aku katakan
Ganti kamu jawab tanyaku
Ya atau tidak itu saja
Dan ketika si perempuan diam saja, dia bisa berkata ini.
Bila hanya diam
Aku tak tahu
Batu juga diam
Kamu
Aku tak cinta pada batu
Yang aku cinta hanya kamu
Jawab nona dengan bibirmu
Ya atau tidak itu saja
Tak aku pungkiri
Aku suka wanita
Sebab aku laki laki
Masa suka pria
Ah kuraslah isi dadaku
Aku yakin ada kamu di situ
Jangan diam bicaralah
Ya atau tidak itu saja
0 Comments