Ibu Setengah Baya dan Kaos Band
Minggu sore, 8 Juni, Toko God Inc, Bandung.
Satu keluarga lengkap; bapak, ibu dan dua anak masuk toko. Si bapak langsung melihat-lihat kaos yang digantung. Si ibu dan dua anaknya menghampiri kasir. Si ibu, tipikal ibu-ibu biasa. Berkerudung. Pakaiannya mirip pakaian kebanyakan ibu-ibu. Separuh baya, sekira empat puluhan. Si anak perempuannya, usia SMA. Si anak lelakinya, sepertinya masih usia SD. Tak ada penampilan yang signifikan membedakan mereka dari kebanyakan keluarga biasa.
“Mbak, ada kaos band nggak?” kata si ibu kepada kasir.
“Itu ada bu, di sebelah sana,” mbak kasir menunjuk ke arah tempat kaos digantung.
Si bapak masih asik melihat-lihat kaos.
“Selain di sini, di mana lagi ya mbak?” si ibu bertanya lagi.
“Wah, di mana ya. Coba lihat aja dulu di sini, Bu.”
“Di Hard N’ Heavy juga ada kok Bu. Di Planet Dago. Nggak jauh dari sini kok,” saya berinisiatif memberi informasi.
“Ooh di Hard N’ Heavy,” kata si ibu sambil memandang ke arah anak perempuannya. Si anak, hanya terdiam. Si ibu masih mengangguk-angguk. Seakan-akan paham benar apa yang saya bicarakan. Saya sendiri, tak yakin dia tahu yang saya maksud.
Satu keluarga lengkap; bapak, ibu dan dua anak masuk toko. Si bapak langsung melihat-lihat kaos yang digantung. Si ibu dan dua anaknya menghampiri kasir. Si ibu, tipikal ibu-ibu biasa. Berkerudung. Pakaiannya mirip pakaian kebanyakan ibu-ibu. Separuh baya, sekira empat puluhan. Si anak perempuannya, usia SMA. Si anak lelakinya, sepertinya masih usia SD. Tak ada penampilan yang signifikan membedakan mereka dari kebanyakan keluarga biasa.
“Mbak, ada kaos band nggak?” kata si ibu kepada kasir.
“Itu ada bu, di sebelah sana,” mbak kasir menunjuk ke arah tempat kaos digantung.
Si bapak masih asik melihat-lihat kaos.
“Selain di sini, di mana lagi ya mbak?” si ibu bertanya lagi.
“Wah, di mana ya. Coba lihat aja dulu di sini, Bu.”
“Di Hard N’ Heavy juga ada kok Bu. Di Planet Dago. Nggak jauh dari sini kok,” saya berinisiatif memberi informasi.
“Ooh di Hard N’ Heavy,” kata si ibu sambil memandang ke arah anak perempuannya. Si anak, hanya terdiam. Si ibu masih mengangguk-angguk. Seakan-akan paham benar apa yang saya bicarakan. Saya sendiri, tak yakin dia tahu yang saya maksud.
“Emang mau nyari kaos apaan Bu?” tanya saya.
Si anak masih terdiam. Si bapak masih melihat-lihat. Si ibu masih kebingungan.
“Saya mau nyari kaos Nazareth…” dan si ibu pun menyebut beberapa nama band metal lagi, yang tak bisa saya ingat karena sudah terkejut mendengar jawaban si ibu.
0 Comments