Kelly Clarkson di Tennis Indoor Senayan Jakarta
Sebelum juara American Idol yang pertama ini datang ke Jakarta untuk konser pada 29 April 2010, beberapa orang yang mengatakan peduli terhadap perkembangan anak dan anti rokok mengecam keras konser Kelly Clarkson yang disponsori oleh LA Lights. Salah satu tokoh lokal–si-penyayang-anak-bapak-bapak-menolak-tua-pemelihara-si-komo–yang melancarkan keberatannya adalah Kak Seto. Dia bilang, Kelly Clarkson adalah idola anak-anak [ternyata dia mengambil contoh anaknya yang penggemar Kelly] dan khawatir karena rokok yang mensponsori itu akan membuat anak-anak merokok.
Padahal, kalau menurut saya, yang paling berpotensi mempengaruhi seorang anak untuk mencoba merokok, adalah pergaulan. Bukan apa-apa, iklan rokok, berbeda dengan iklan produk lain yang menunjukkan secara langsung manfaat yang ditawarkan. Tak ada misalnya seperti iklan produk kecantikan yang menawarkan kulit mulus. Saya bukan perokok, tapi saya tak keberatan konser musik disponsori merek rokok.
Akhirnya, setelah sempat terancam batal, Kelly Clarkson tetap datang juga, karena katanya dia menghargai penggemarnya yang sudah menanti.
Beberapa jam sebelum konser, bos Java Musikindo, Adri Subono menunjukkan kepada saya, dan dua rekan kerja: Wenz Rawk dan Hasief Ardiasyah, surat dari Midas Production–kalau tak salah, itu booking agent Kelly Clarkson–yang mengatakan bahwa mereka tak ada keberatan dengan rokok menjadi sponsor.
“Gua udah lima belas taun bikin konser, nggak mungkin lah gua ceroboh,” kata Adri yang menanggapi pernyataan Kelly Clarkson di media massa yang mengatakan dia tak tahu menahu soal sponsor rokok.
Setelah berbicara dengan Adri, saya mendengar selentingan dari jurnalis lain yang bilang bahwa ini terjadi karena Kelly Clarkson berganti manajemen sehingga membuat dia tak tahu soal sponsor rokok untuk konsernya. Wenz Rawk berencana membuat feature panjang soal perusahaan rokok jadi sponsor untuk konser musik. Silakan tunggu di Rolling Stone Indonesia edisi Juni 2010.
Sekarang kita bicara konsernya. Kelly Clarkson mulai tampil pukul setengah sembilan malam, dengan pembukanya lagu dari AC DC. Dan imej rock itu sepertinya yang ingin ditampilkan dia. Hanya dengan jins dan kaos hitam bergambar Pink Floyd serta aksesoris kalung serta gelang, Kelly sudah cukup percaya diri.
Tapi, saya malah melihatnya Kelly Clarkson tidak niat berdandan. Seperti baru pulang jalan-jalan dari Senayan City dan langsung manggung. Tak ada aura bintang, apalagi bintang skala internasional. Dan maaf ya, bukannya saya ingin meledek para perempuan bertubuh gempal, tapi melihat Kelly Clarkson kemarin sangat-sangat mengecewakan.
Seorang American Idol ternyata tak mampu menjaga supaya tubuhnya tetap langsing dan menarik. Maaf, kita bicara soal industri musik pop yang mau tak mau memang tak hanya mengutamakan suara bagus, tapi juga penampilan yang menarik. Kostum panggung yang terlalu biasa dicampur dengan tubuh yang melar membuat Kelly Clarkson kurang berhasil memuaskan dari sisi visual, apalagi buat penonton seperti saya yang bukan penggemar lagu-lagunya dan berharap melihat penyanyi bule cantik kelas dunia. Tapi Kelly menunjukkan bahwa kualitas vokal dia prima.
Ini dia sedang menyanyikan hitsnya, “Since You Been Gone.” Saya merekamnya, lagi-lagi, dengan Nokia X6 dari jarak lebih dari dua ratus meter [bahkan dari kejauhan pun, saya bisa melihat betapa lebarnya dia. :p] sehingga timbul ide di kepala soal kepanjangan nama KELLY: Kelihatannya Emang Lumayan Lebar Ya.
0 Comments