Pure Saturday di Gang Kelinci
sesepuh indies lokal siang tadi datang ke kantor. :p
kemarin mereka manggung di acaranya indosiar. jam sembilan pagi tadi, mereka jadi bintang tamu di acaranya jimi buluk di trax fm. makanya, momen itu mereka pakai untuk sekalian mampir ke kantor kami. wawancara buat promo album repackaged-nya yang bakal dirilis dalam waktu dekat.
kantor kami sempit. tidak ada ruang tamu. sedangkan ruangan pertemuan ada di lantai atas–melelahkan untuk naik ke sana.
akhirnya, wawancara saya lakukan di ruangan arian. berdesakkan. sambil duduk. mengingatkan saya pada jaman saya mewawancarai mereka untuk kali pertamanya ketika masih di trax.
waktu itu, wawancara dilakukan di balai kota bandung. duduk di salah satu pelataran dekat tempat upacara atau semacamnya. ade tidak bisa datang.
tadi, mereka juga tidak lengkap. udhi dan arief berhalangan. tapi, ada suar dan iyo serta agus sasongko yang akan merilis album mereka.
nanti saya posting hasil wawancara dengan mereka, kalau versi cetaknya sudah terbit. perbincangan kami cukup standar. di antaranya soal proses audisi vokalis, soal pure saturday yang harusnya bisa lebih berkembang dari kondisi sekarang, hingga saran agar pure saturday memiliki dua vokalis.
“ah, maneh mah rek memprovokasi wae yeuh. di multply oge kitu pan!” kata ade kepada arian, sambil tertawa.
“difoto nya, jang dimuat di multiply,” kata saya.
“maneh digaji ku multiply nya?” tanya iyo.
“eh, add urang atuh euy,” kata ade.
“gua juga ya,” lanjut agus.
oya, sebelum wawancara, saya teringat salah satu lagu mereka. dan benar saja. ketika didengarkan lagi, agaknya lagu ini cocok untuk pertanyaan yang ada di kepala saya berkenaan dengan kepergian iyo.
Hai kawan masihkah kita ada di jalan yang sama
Setelah sekian lama
Seperti dulu kita bersama
Menempuh banyak cara dan rintangan
Kita tak sendiri…
Tiada pernah kita lupakan
Selalu terbuka
Selalu lepas tertawa
Banyak cerita dikisahkan
Telah kita dapatkan bersama
Kita tak sendiri…
Datanglah…
Kita ‘kan s’lalu terbuka
Raihlah tangan terbuka
Kita tak sendiri…
Kita tak sendiri…
Terbuka…
[Buka, Elora]
0 Comments