Tentang
Begitu lulus dari Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung pada Agustus 2004, Soleh Solihun langsung bekerja sebagai reporter di Trax Magazine. Setelah lebih dari satu tahun di sana, kelahiran Bandung 2 Juni 1979 itu, bersama beberapa orang kawan diajak bergabung dengan majalah Playboy Indonesia, dan menjadi Feature Editor dari 2006 hingga bubar di 2008. Ketika masih bekerja di Playboy, salah satu tulisan Soleh mendapat Anugerah Adiwarta Sampoerna–salah satu penghargaan untuk jurnalis–untuk kategori feature Seni dan Budaya. Tak lama setelah Playboy Indonesia bubar, Soleh menjadi Editor di majalah Rolling Stone Indonesia.
Ketika Rolling Stone Indonesia menggelar release party–event bulanan memperingati terbitnya edisi terbaru–Soleh dipercaya menjadi MC. Di setiap event, ada empat band tampil, dan Soleh mengisi perpindahan antar band dengan celoteh-celotehnya yang ternyata membuat para penonton terbahak. Release party lah yang membuat nama Soleh Solihun mulai dikenal sebagai MC yang kocak.
Satu malam, Cholil Mahmud, vokalis Efek Rumah Kaca yang sering datang ke release party, mengomentari penampilan Soleh: “Yang Lo lakukan itu, udah kayak stand up comedy, Leh.” Cholil lah yang pertama kali membuat Soleh sadar, bahwa dirinya punya potensi sebagai stand up comedian.
Dan pada Agustus 2010, sebuah radio anak muda meminta Soleh tampil di event off air mereka, untuk stand up. Tertarik dengan tantangan dan uang tambahannya, Soleh menyanggupi permintaan itu. Stand up pertama Soleh, diunggah ke Youtube oleh seorang kawan yang kebetulan membawa kamera di sana [niat Soleh awalnya cuma ingin ada nama dia di Youtube]. Ada tiga seri video berjudul: Soleh Solihun on Standing.
Video itu lah yang membuat Soleh Solihun diajak tampil di event komunitas Stand Up Comedy Indonesia yang lahir pada Juli 2011, lalu program Stand Up Comedy Show di Metro TV. Soleh adalah comic pertama yang tampil di edisi perdana program Stand Up Comedy Show Metro TV di medio September 2011. Program itu kemudian membuat publik mengenal Soleh Solihun sebagai comic atau stand up comedian.
Setelah hengkang dari Rolling Stone Indonesia pada 2012, Soleh siaran di program Indika Sore setiap Senin – Jumat, pk 16 – 20 di 91,6 Indika FM Sounds of Jakarta hingga Desember 2014. Selain telah tampil di beberapa judul film [terima kasih pada sutradara Fajar Nugros yang pertama kali mengajaknya main film], Soleh juga telah menulis empat buku berjudul “Celoteh Soleh” [2011], “Kastana Taklukkan Jakarta” [2013], ‘Majelis Tidak Alim” [2015], dan “Mau Jadi Apa?” [2017].
Buku “Mau Jadi Apa?” juga diangkat ke layar lebar dengan judul sama.Di film produksi Starvision dan Millennia itu, selain jadi pemeran utama, Soleh juga menyutradarainya bersama Monty Tiwa, serta menulis naskah bersama Agasyah Karim dan Khalid Kashogi. April 2018, film kedua Soleh yang juga digarap bersama Monty, Aga dan Ogi, rilis di pasaran. Film keduanya itu berjudul, “Reuni Z.”